Just
two hours at hidden paradise “sawarna beach”
Akhirnya
hari yang dinanti-nantikan itupun tiba, setelah seminggu melewati PPKK (Program
Pengenalan Kehidupan Kampus)di Politeknik Negeri Bandung aku bisa pulang ke
Sukabumi, kampung halamanku. Lega rasanya, tidak lagi memakai topi toga dari
karton, tidak lagi pulang maghrib dengan seragam keramat yang sudah empat hari
tidak diganti, tidak lagi bawa barang-barang berat ke kampus tidak lagi mendengar kakak-kakak immortal
(panitia ospek) teriak-teriak nyuruh tutup mata sama tutup kuping yang pegelnya
setengah mati. Aaaaaah…. This is holiday!!! Aku benar-benar menikmati liburan
lebaran ini, walau hanya dua minggu sebelum masuk kuliah.
Sesampainya
di rumah, rasanya senang sekali. Ngelist tempat mana aja yang akan aku kunjungi
satu persatu, hunting foto, kuliner, aaaaaah ! Rasanya sudah tidak sabar. Aku
merencanakan untuk pergi ke beberapa tempat sewaktu iburan di rumah,
diantaranya Air Terjun Citaman di Gunung Salak, taman rekreasi Dufan (Dunia
Fantasi) di Jakarta, Danau lido di Sukabumi, dan Pantai Sawarna di Banten. Aku
pikir, aku dan kakak-ku dapat mengunjungi semua tempat itu satu persatu,
rencana tinggalah rencana, berhubung dengan waktu yang terbatas dn tentunya
anggaran dari si mama kurang memadai, aku dan kakak-ku memutuskan untuk pergi
ke satu tempat saja yaitu ke “Sawarna Beach”.
10
Agustus 2013, sabtu sore. Aku, kakakku dan keempat teman kakak-ku berangkat ke
tempat tujuan. Sayangnya, diantara kami ber-enam sebenarnya tidak tahu pasti
dimana Sawarna itu yang keindahannya sudah terdengar sana sini, tapi yaa
namanya juga pemuda, rasa keingintahuan kami sangat besar. Berselingan dengan
suara adzan, kami baru sampai di Pelabuhan Ratu, kami beristirahat sejenak
untuk beribadah dan menikmati makan malam di Pelabuhan ratu, tepatnya di Karang
Hawu. Malam ini ramai sekali, jalanan pun tadi macet, maklumlah ini masih H+2
lebaran, belum lagi malam ini malam minggu, waktunya para muda mudi keluar
sekedar untuk hangout bareng untuk para jomblowan dan jomblowati atau mamingan
istilahnya buat yang udah punya pacar.
Kakakku
bertanya pada si Ibu tukang nasi goreng, di mana itu Pantai Sawarna dan
seberapa jauh lagi dari Pelabuhan Ratu. Aku dan yang lainnya cukup kecewa
mendengar jawaban si Ibu, katanya masih 2 jam-an lagi dari Pelabuhan Ratu, dan
jalan menuju ke sana kurang bagus, tidak baik jika kami melanjutkan perjalanan.
Kamipun bermalam di Karang Hawu, yang membuat aku surprise adalah, kakak-ku
tidak menyewa penginapan untuk tidur, dia hanya menyewa satu helai karpet untuk
alas kami tidur dengan beratapkan langit, bayangkan saja kami tidur di pinggir
pantai dengan gemuruh suara ombak, dan ramainya wisatawan, belum lagi
suara-suara kembang api yang berisik, pertama kalinya aku mengalamai hal
seperti itu, kesal sekali rasanya tapi apa boleh buat, aku nurut saja dengan
kakak-ku.
Pagi-pagi
sekali setelah menunaikan ibadah sholat subuh, kami bergegas untuk melanjutkan
perjalanan. Ternyata memang benar, jalannya kurang bagus dan lumayan jauh. Tapi
semua itu tergantikan dengan pemandangan kiri kanan yan indah sekali, belum
lagi pemandangan kabut yang menyelimuti gunung, sunset, serta kicauan suara
burung yang menemani kami sepanjang perjalanan. Kami semua sangat menikmati
momen itu.
Beberapa
saat kemudian, akhirnya kita sampai di tempat tujuan. Horrraaaaaayyy !!!
bahagia sekali rasanya, setelah melewati malam yang suram, perjalan yang jauh,
serta pantat dan pinggang yang sudah pegal karena naik motor berjam-jam. Tapi
kami kebingungan di mana Sawarna yang kami maksud, karang dan ombak yang indah
itu? Berhubung kami sudah lelah dan kakak-ku serta kelima temannya tidak sabar
ingin segera bermain dengan ombak, kamipun terpaksa singgah di tempat itu di
“Pasir Putih”.
Membosankan
bagiku, ya memang kakak-ku dan teman-temannya sangat enjoy, main bola pantai,
main main dengan ombak. Aku? Aku hanya bisa menonton semua itu, tidak ada
karang yang bagus, hanya pasir putih dan deburan ombak saja. Untuk melepas
bosan aku memainkan gitar, bernyanyi bersama yang lain, dan bercanda gurau sambil
menikmati es kelapa muda. This is paradise !! Ini sudah hampir dzuhur, kami
segera bersiap untuk pulang, dijalan pulang salah satu teman kakak-ku menerima
telepon dari partnernya, dia bilang partnernya itu sedang berada di Sawarna di
tempat yang kakak-ku maksud. Kamipun menemuinya
ket : ini waktu di Pasir Putih
Jalan
menuju kesanapun ternyata tidak mudah, belum lagi banyak sekali wisatawan yang
mengunjungi tempat itu, dan yang paling menegangkan kami harus melalui jembatan
gantung yang cukup panjang dan sangat menyeramkan (menurutku), ini gambar
jembatannya.
Sesaat
kemudian, sampailah kami di Sawarna. Waaaaww !! memang benar yang dikatakan
orang-orang tentang tempat ini. Ini benar-benar surga yang tersembunyi, air
lautnya yang jernih, ombak yang berdeburan, karang besar yang indah, dan ada
pula pelangi yang muncul sesudah deburan ombak yan menerjang karang taraje, you
have to see that ! :D belum banyak orang yang tahu tentang tempat ini. Tanpa
basa basi kami langsung saja menuju karang, mengambil foto dan menikmati Susana
pantai yang benar- benar indah.
Sayangnya,
kami ga bisa berlama-lama di sini, inginnya sih kami menginap satu malam lagi
di sini, tapi lagi lagi uang dan waktu tidak memadai, kamipun siap-siap untuk
pulang di pantai yang indah itu kami hanya menghabiskan waktu 2 jam, tidak
ebih. Kami mengejar waktu, karena waktu itu macet parah, banyak wisatawan yang
ingin pergi ke pantai, ini liburan yang sangat berkesan buat aku, lain waktu
aku ingin pergi ke tempat ini lagi. Perjalanan dari pantai Sawarna ke rumah aku
memakan waktu cukup lama karena macet parah dari Pelabuhan Ratu sampai Cibadak,
yaitu berangkat dari jam 3 sore dan nyampe rumah jam 9 malam. Untuk kalian yang nyari tempat liburan, aku
rekomendasiin banget deh buat pergi ke tempat ini, asik banget pokoknya.
Komentar
Posting Komentar